Registrasi Kanker: Mata Penanganan Kanker Nasional

“Dalam era dimana penyakit kanker telah menjadi beban berat layanan kesehatan nasional, registrasi kanker hadir menjadi mata penanganan kanker.”

Registrasi kanker merupakan proses pengumpulan dan pencatatan data yang sistematik dan berkelanjutan  dari kejadian kanker pada suatu populasi tertentu. Hasil dari pencatatan data tersebut akan menjadi bahan analisa untuk mendapatkan informasi yang valid tentang insiden, karakteristik dan angka ketahanan hidup kanker pada suatu populasi. Data-data tersebut menjadi dasar perencanaan dan evaluasi layanan kesehatan dalam tindakan prevensi, diagnostik dan perawatan penyakit.

Sayangnya, walaupun badan pengendalian kanker nasional telah ada di bumi Indonesia sejak 5 dekade yang lalu, dan tercantumnya registrasi kanker sebagai bagian dari program pengendalian kanker nasional (sesuai dengan keputusan menteri kesehatan tahun 1989), sampai saat ini indonesia belum memiliki data lengkap registrasi kanker berbasis populasi. Nilai dari registrasi kanker terletak pada jangkauan dan validitas data yang didapatkannya. Data yang ada di Indonesia saat ini merupakan frekuensi relatif dari beberapa pusat layanan kesehatan, yang tentunya merupakan gambaran kasar insiden kanker di negara ini. Tentunya sangat berat bila tugas ini diserahkan sepenuhnya pada pusat kanker nasional.

Ada beberapa faktor yang mempersulit implementasi registrasi kanker di Indonesia. Tidak meratanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk diagnostik dan terapi kanker merupakan salah satu sebab utama. Layanan kesehatan khusus kanker umumnya terkonsentrasi di kota besar. Walaupun kenyataan mayoritas populasi berada di rural. Hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan khusus kanker hanya dapat dilakukan dibeberapa tempat. Berakibat pencatatan insiden kanker berbasis populasi sangat sulit dilakukan karena tidak menggambarkan populasi yang sebenarnya. Proses  ini diperberat dengan tidak lengkapnya fasilitas penunjang diagnostik dan terapi di beberapa rumah sakit, sehingga kualitas dasar diagnostik tidak akurat dan follow up pasien tidak baik. Hal ini mempengaruhi kualitas data yang dikumpulkan.

2 comment(s)