Abstrak
Pendahuluan : Invasi angio limfatik pada karsinoma payudara merupakan prediktor independen dalam terjadinya metastase pada kelenjar getah bening, yang merupakan salah satu faktor prognostik yang penting pada karsinoma payudara. Pemeriksaan patologi anatomi di RSU. Dr. Soetomo untuk menilai adanya angio limfatik invasi saat ini dilakukan dengan pengecatan hematoxylin-eosin. Pemeriksaan immunohistokimia lebih banyak memberikan informasi tentang angio limfatik invasi bila dibandingkan dengan hematoxylin-eosin karena lebih baik dalam menilai endotel saluran limfatik.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan Mengetahui apakah pemeriksaan IHC mempunyai nilai adisi dalam menilai invasi angio limfatik pada kejadian karsinoma payudara dengan tumor ukuran T1,T2 dibandingkan dengan pemeriksaan hematoxylin-eosin
Metode : Penelitian ini adalah observational analitik, dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 24 penderita yang dirawat di RSU Dr Soetomo yang telah dilakukan operasi MRM dengan indikasi kanker payudara ukuran T1, T2. Dilakukan pengecatan slide tumor primer dengan menggunakan imunohistokimia podoplanin.
Hasil : Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara IHC dengan HE, dengan nilai adisi pemeriksaan imunohistokimia terhadap hematoxylin-eosin sebesar 58,4% dalam menilai invasi angio limfatik pada karsinoma payudara. Ini menunjukkan IHC lebih baik dalam mendeteksi invasi angio limfatik dibandingkan HE
Kata Kunci : karsinoma payudara, imunohistokimia, invasi angio limfatik